halaman7.com – Banda Aceh: Rasa senang dan bangga tak bisa ditutupi Devi Safitri, atlet Hapkido Kalimantan Barat (Kalbar) saat meraih emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XII Aceh Sumut di Banda Aceh.
Ada dua hal yang membuat Devi begitu Bahagia. Pertama, emas yang diraihnya di PON XXI Aceh Sumut merupukan emas pertama yang diperoleh Kalimantan Barat, pada gelaran PON yang diselenggarakan di Banda Aceh ini.
Kedua, rasa bahagia dan bangga itu, di partai final, Devi bisa mengalahkan Jennifer Priscilia asal Sulawesi Utara. Dimana pada pra PON sebelumnya, Devi harus mengakui kemenangan Jennifer.
“Ini come back yang manis yang tak saya duga, terasa mimpi. Karena di pra PON saya kalah dari Jennifer,” ujar Devi Safitri, saat konfrensi pers dengan sejumlah wartawan di Media Centre PB PON Aceh Sumut disalah satu hotel berbintang di Banda Aceh, Kamis 12 September 2024.
Devi Safitri yang berpangkat Sersan Satu (Sertu) dan sehari-hari bertugas di Bekangdam Kodam Tanjungpura pada laga final yang berlangsung di GOR KONI Aceh, Banda Aceh, Selasa 10 September 2024, memperoleh emas di -63 Kg nomor Daeriyun putri.
Di final, Devi berhasil membalaskan kekalahannya di Pra PON dari atlet Sulawesi Utara, Jennifer Priscila, dengan skor akhir 13-10.
Diketahui, Sertu Devi adalah salah satu dari 12 atlet TNI AD yang mewakili Provinsi Kalimantan Barat dalam PON XXI 2024, yang berlangsung di Aceh dan Sumatera Utara dari 9 hingga 20 September 2024.
Devi yang telah menekuni olahraga asal Korea Selatan ini, telah berhasil menoreh prestasi gemilang bagi daerahnya dan juga Indonesia. Terakhir, saat ia berhasil menjadi juara di kejuaraan Hapkido di Korea Selatan, pada 2017, Devi diberi kesempatan untuk menjadi anggota TNI AD.
“Saat itu saya dipanggil Pangdam Tangjungpura dan ditawari menjadi anggota Kowad. Kesempatan itu tak saya sia-siakan dan menerimanya,” ujar Devi yang kini telah menginjak usia 25 tahun.
Pascamenerima tawaran dari Pangdam untuk menjadi anggota Kowad, prestasinya sempat menurun, karena harus mengikuti pendidikan untuk masuk anggota Kowad. Namun, setelah itu atau setelah mulai berdinas, ia kembali aktif latihan lagi.
Devi mengakui Hapkido memiliki arti yang sangat besar dalam hidupnya. Meskipun kini ia berkarier sebagai anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad), namun tetap melanjutkan kecintaannya terhadap olahraga Hapkido ini.
Latihan intensif terus dilakukan setelah Pra PON, karena ingin menjadi yang terbaik nantinya saat PON di Aceh. Ternyata, usahanya tak sia-sia, di final Devi bisa mengalahkan atlet yang sempat mengalahkannya di Pra PON sebelumnya.[andinova | red 01]