Mengintip Calon Walikota Banda Aceh?

Para kandidat walikota Banda Aceh. Di urut sesuai abjad nama.[FOTO: h7 - litbang]

halaman7.com – Banda Aceh: Pelaksanaan Pilkada akan digelar serentak pada Nopember 2024. Semua partai politik (Parpol) yang lolos dan memenuhi ambang batas syarat untuk mengungsung calon kandidat sudah membuka penjaringan terbuka. Mencari calon kepala daerah yang terbaik untuk diusung dalam pertarungan perebutan kekuasaan ditingkat provinsi, kabupaten dan kota.

Tak ketinggalan termasuk Kota Banda Aceh. Dalam sebulan terakhir sudah muncul nama-nama calon kandidat Walikota. Adapun nama-nama yang berkembang di warung kopi dan media diantaranya adalah Teuku Irwan Johan, Illiza Sa’aduddin Djamal, Farid Nyak Umar, dan Razami alias Dek Cut.

Nama-Nama tersebut masih sebatas pembicaraan publik kota Banda Aceh, belum ada pernyataan resmi apakah mereka benar-benar maju pada Pilkada  mencalonkan diri sebagai calon walikota.

Usman Lamreung

“Mereka adalah elit partai politik, dan sudah pasti akan masuk dalam katagori utama  penjaringan partai politik masing-masing calon kandidat,” ujar Akademisi Unaya, Dr Usman Lamreueng memberi tanggapan, Selasa 16 April 2024.

Nama-nama lain juga muncul dan berkembang melalui sebaran media sosial, flayer melalui WA Group yaitu Zainal Arifin (Keuchik Zainal), Khaidir, Isnaini Husda, dan beberapa nama lainnya melalui sebaran baliho.

Nama-nama yang berkembang dan menjadi pembicaraan publik tersebut pasti akan melihat peluang dan dinamika politik yang berkembang di Banda Aceh.

Apalagi ada calon kandidat terpilih pada pemilihan legislatif yang mengharuskan mengundurkan diri mencalonkan diri sebagai kepala Daerah.

Harapan adalah Pilkada Banda Aceh calon harus ada beberapa pasangan calon Walikota, biar lebih dinamis dan banyak pilihan. Apalagi Banda Aceh mayoritas pemilih rasional dan rasional emosional. Dengan harapan calon Walikota yang diusung benar-benar punya gagasan, tau apa sakitnya dan mampu resep apa obatnya.

Baca Juga  Apakah Shafda Telah Penuhi Janji Politik?

“Kota Banda Aceh butuh figur calon walikota teknokrat yang mumpuni dan membangun kota Islami dan modern,” ujar Usman.

Perlu juga dipahami kekuatan Parpol sangat berpengaruh dalam menentukan calon kandidat Walikota. Artinya ambang batas sebagai syarat untuk mengusung calon Walikota adalah sebagai penentu. Ini akan terjadi dinamika politik dan pengaruh termasuk membangun koalisi, sebagai kekuatan untuk memenangkan perebutan kekuasaan.

Partai politik yang mendominasi dalam mewarnai dinamika politik Kota Banda Aceh adalah PAN, PKS, Demokrat dan Nasdem, dan beberapa partai lainnya.

Keempat partai tersebut, menurut Usman, dipastikan bisa mengusulkan calon kadidat Walikota. Namun penting juga dipahami calon yang diusung tentu butuh dukungan dari partai lainnya, termasuk penentuan Wakil Walikota.

“Penentuan Calon Walikota dan Wakil Walikota sudah pasti membutuhkan koalisi dan lobi-lobi politik, biarpun empat partai bisa mengusung calon kandidat,” ungkap Usman.

Bila ini terjadi pasti akan ada lobi-lobi politik antar partai politik, ini akan berpengaruh pada jumlah peserta calon kandidat pasangan Walikota menjadi sedikit. Bisa saja dua pasangan dan bertambah satu pasangan calon dari indenpenden, tapi ini mungkin agak berat administrasi yang harus dipenuhi.

Atas berbagai dinamika politik, nama-nama yang muncul saat ini, bisa saja berubah, karena pengusungan calon ada pada dan putusan ada pada partai politik sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan partai politik.

“Kita berharap penjaringan yang dilakukan partai politik betul selektif dan calon yang diusung bukan saja dilihat dari popularitasnya saja, tapi kita berharap calon punya gagasan, SDM yang cakap, bukan calon abal-abal,” ujar Usman.

Jangan sampai, lanjut Usman, calon yang diusung minim gagasan dan tidak punya visi yang jelas. Apalagi banyak calon yang muncul sudah pernah berkiprah baik di legislatif dan eksekutif.

Baca Juga  Dit Binmas Datangi Kampus Unsyiah

“Kita juga berharap pada calon Walikota menyampaikan gagasan dan program pembangunan. Bukan saja hanya semangat untuk maju, tapi minim gagasan,” pungkasnya.[ril | red 01]

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *